Lenggogeni berjanji akan mengembalikan uang tersebut, tetapi diingkari.
"Sudah pernah, bahkan sudah dijanjikan sama ibunya Atta Halilintar berkali-kali," ujar Savas.
Sebagai seorang konten kreator, Sawas mengaku ingin mengangkat kisah Umi Aviv dan mengubahnya menjadi sejarah.
Ia ingin turut campur dalam memperjuangkan hak-hak Umi Aviv untuk mendapatkan kembali uangnya.
"Sebenarnya tantangan ya bagi seorang konten kreator sebuah reaction itu sebuah tantangan," kata Savas.
"Bagi saya ini sebuah tantangan karena ini kisah nyata yang saya angkat menjadi sejarah," imbuhnya.
Savas menyebut akan memperjuangkan kebenaran mengenai hutang tersebut.
"Di situ saya memunculkan keadaan seorang ibu yang menginginkan uangnya kembali tapi tidak kembali."
"Dari sini saya memperjuangkan kebenaran, kebenaran dalam arti siapa sih yang benar di antara mereka berdua," jelasnya.
Lebih lanjut dia berharap agar Lenggogeni Faruk berkenan bertemu tatap muka dengan Umi Aviv demi menyelesaikan masalah utang Rp 400 juta yang dimaksud.