Follow Us

Berbatasan Langsung dengan Kepulauan Batam, China Disebut-sebut Sudah Kirimkan Mata-matanya di Negara Tetangga, Bagaimana Dengan Indonesia? Ini Sosoknya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 16 Juni 2021 | 12:51
Berbatasan Langsung dengan Kepulauan Batam, China Disebut-sebut Sudah Kirimkan Mata-matanya di Negara Tetangga, Bagaimana Dengan Indonesia? Ini Sosoknya!
Facebook via Asia Times

Berbatasan Langsung dengan Kepulauan Batam, China Disebut-sebut Sudah Kirimkan Mata-matanya di Negara Tetangga, Bagaimana Dengan Indonesia? Ini Sosoknya!

Namun baru pada tanggal 30 Desember 2020 lalu, Yeo akhirnya diamankan oleh pihak berwajib di SIngapura.

Diketahui ternyata Yeo pernah dideportasi dari Amerika Serikat (AS) bahkan ia sempat dipenjara selama 14 bulan di sana.

Kasusnya pun tak jauh beda, Yeo diduga menjadi mata-mata bayaran oleh suatu negara asing.

Baca Juga: Diskakmat Anak Mantan Petinggi Intelijen, Raffi Ahmad Tak Berkutik Saat Harta Kekayaannya Dibeberkan, Diaz: Ini Tarif Endorse Raffi!

"Hasil investigasi ISD menemukan bahwa Yeo bekerja untuk inteiljen sebuah negara asing, menjalankan berbagai tugas yang diserahkan padanya lewat supervisor asingnya dengan imbalan keuntungan moneter," ujar ISD, dilansir Strait Times.

ISD juga menyatakan bahwa Yeo sepenuhnya sadar bahwa orang asing yang memberinya tugas, bekerja untuk intelijen negara asing.

Dia juga disebut sempat membuat sebuah perusahaan di Singapura untuk jadi kamuflase dari kegiatan intelijennya, disamping pernah mencoba merekrut orang seperti yang dilakukan supervisornya.

Investigasi terhadap Yeo tetap berlangsung sejauh ini. Penahanan pun masih dilakukan untuk keperluan penyelidikan.

Awalnya, Yeo direkrut agen intelijen China saat melakukan perjalanan ke Beijing pada 2015 silam.

Baca Juga: Dikenal Tak Banyak Bicara, Sosok Ini Ternyata Dijuluki Raja Intelijen Indonesia, Pernah Selundupkan 2.000 Senjata ke Afganistan Sampai Bawa Pulang Jet Tempur dari Israel Tanpa Ketahuan!

Perekrut Yeo mengklaim dirinya bekerja untuk organisasi peneliti atau think tank.

Saat itu, Yeo adalah mahasiswa program doktor di Lee Kuan Yew School of Public Policy Universitas Nasional Singapura.

Source : Kompas.com, Strait Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest