Dijelaskan oleh salah satu rekan Atta Halilintar yang juga tim kontraktor, rupanya aktivitas pembangunan terhenti karena masih dalam masa libur lebaran.
Selain itu, terdapat juga beberapa kendala yang menyebabkan para pekerja sempat mengalami kesurupan.
Bahkan, menurut teman Atta tersebut, tukang yang mengalami kesurupan sampai jatuh sakit dan dirawat, tapi tidak juga sembuh.
“Lagi liburan dulu, lebaran kan,” kata teman Atta Halilintar.
Kendalanya faktor makhluk-makhluk gaib, adalah sesuatu yang pasti. "Pasti ada bro, di sini berapa orang saja kesurupan," kata teman Atta.
"Apalagi waktu bongkar rumah lama. Waktu hancurin itu banyak yang kesurupan tuh. Pohon-pohon (dibikin) tumbang, itu tuh," katanya.
“Sampai sempet kemarin tuh tukang ada yang sakit, dia sampai pulang masuk rumah sakit nggak sembuh tuh. Waktu kesurupan, ngomong dia marah, tapi marahnya agak nggak ngerti pakai bahasa Sunda,” lanjutnya.
Biasanya, kata teman Atta. Di tim tukang-tukang itu ada salah satu yang bisa menangani pada saat rekannya kesurupan.
Atta Halilintar pun menilai bahwa pembangunan selama lima bulan ini baru mencapai 20 persen karena bagian basement membutuhkan waktu cukup lama.
“Jadi lamanya nih bikin basement kayaknya,” kata pria 26 tahun itu.