Jusuf prihatin dengan posisi Soekarno yang selalu dikelilingi oleh Soebandrio dan Hartini yang dianggap pro-PKI.
Atas dasar itu, Jusuf minta Dewi untuk membujuk suaminya agar menyerahkan kekuasaan politik kepada Soeharto secara damai, dengan sepenuhnya tetap menyandang status sebagai presiden.
Jusuf mengatakan, hanya Dewi yang mampu membujuk Soekarno.
Menurut Aiko, pasca-Supersemar Dewi belum menyadari dampak serius Supersemar terhadap suaminya.
Dewi juga disebut sangat gembira dengan pelarangan PKI dan penahanan Soebandrio.
Pada 15 Maret 1966, Dewi merencanakan jamuan makan malam untuk merayakan pelarangan terhadap PKI.
Namun, acara dibatalkan karena Soekarno marah besar ketika mendengar rencana itu.
Kemudian pada 20 Maret 1966, menurut Aiko, Soeharto pernah bermain golf dengan Dewi.
Dalam pemberitaan media Jepang, Asahi Shimbun, tanggal 23 Maret 1966, saat bermain golf, Soeharto memberikan tiga opsi kepada Dewi sehubungan dengan nasib suaminya.
Baca Juga: Pernah Getol Rayu Indonesia, Israel Malah Berakhir Dipermalukan oleh Soekarno