Ia juga merasa tidak membantu siapapun atau merasa lebih aman.
Pada kenyataannya, saat itu ia justru merasa dirinya adalah seorang teroris untuk orang lain.
"Saya merasa bahwa saya telah meneror orang-orang," akunya.
Eran mengungkapkan saat menjadi tentara Israel ia merasa batasan antara kebaikan dan keburukan yang dipelajari saat anak-anak untuk menjadi orang baik saat itu telah hancur.
Eran menyadari pekerjaan sebagai tentara Israel tak lain merupakan menjadi teroris.
Dengan pekerjaan itu ia menakut-nakuti orang lain agar mereka tidak berpikir untuk melawan para pemukim atau tentara Israel.
Baca Juga: Ketika Roket Hamas Terobos Iron Dome, Warga Israel Berhamburan Lakukan Ini untuk Selamatkan Diri
Eran mengungkapkan itulah misi utama tentara Israel.
Tentara Israel memastikan rasa takut pada hati penduduk Palestina terus tertanam.
(*)