Bangsa ini masih terlibat dalam konflik hebat dengan negara bekas penjajahnya, yakni Belanda.
Belanda kala itu tidak senang dengan Soekarno.
"Mereka sangat membenci saya di Belanda, mereka berbicara menentang saya di radio dan menulis melawan saya di surat-surat kabar," cerita Soekarno.
Soekarno ingat betul dengan tulisan di sebuah majalah yang mengulas soal sosoknya.
Di majalah tersebut, awalnya tertulis soal kehebatan-kehebatan seorang Soekarno.
Sifat-sifat Soekarno bahkan dinilai tak seperti orang Jawa pada umumnya.
"Soekarno adalah seorang yang bersemangat, dinamis dan berbeda dari orang Jawa yang lamban dan lambat berpikir.
"Soekarno dapat berbicara dalam tujuh bahasa dengan lancar.
"Kita hendaknya bisa melihat kenyataan bahwa Soekarno memang seorang pemimpin yang sesungguhnya," demikian pujian yang ditulis dalam majalah tersebut.
Setelah dilambungkan tinggi, sosok Soekarno seolah dijatuhkan ke bumi di akhir tulisan.