Follow Us

Rekor Kasus Baru Lampaui 400 Ribu dalam 24 Jam, Kengerian Tsunami Covid-19 India, Kremasi Dilakukan di Tempat Parkir

Rina Wahyuhidayati - Sabtu, 01 Mei 2021 | 18:17
Pemandangan mengerikan kremasi 'antre' di New Delhi, India, awal April. ledakan kasus Covid-19 varian baru di India disebut bisa menyerang ke seluruh dunia jika dunia abai akan kondisi India saat ini
CNN

Pemandangan mengerikan kremasi 'antre' di New Delhi, India, awal April. ledakan kasus Covid-19 varian baru di India disebut bisa menyerang ke seluruh dunia jika dunia abai akan kondisi India saat ini

Hal ini diungkapkan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) di India Mohd. Agoes Aufiya.

Baca Juga: Ternyata Pembatasan di Indonesia Diadopsi Jokowi dari Strategi India, Kini India 350 Ribu Kasus Covid-19 per Hari

Menurut dia, kebijakan itu diambil Pemerintah India seiring melonjaknya angka kematian di India akibat covid-19.

Angka positif Covid-19 per hari menyentuh 400 ribu, sementara kasus meninggal dunia mencapai 3.421 per hari.

Kondisi itu membuat tempat pembakaran jenazah atau krematoriun kolaps.

"Yang sebelumnya berfungsi jadi tempat parkir menjadi tempat krematorium di luar bangunan. Ini yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mengatasi lonjakan jenazah yang ada," tutur Agoes dalam talkshow Tribunnews.com, Sabtu (1/5/2021).

Menurut Mahasiswa Jawaharlal Nehru University (JNU) ini seluruh rumah sakit di New Delhi melebihi kapasitas atau overload.

Kondisi ini memaksa pasien ditempatkan di luar rumah sakit lantaran terlalu penuh pun dapat terlihat.

Baca Juga: Rakyat Sendiri Dilarang Mudik, 454 WN India Justru Tiba di Indonesia, Doni Monardo Sentil Pemerintah: Jangan Mudik Tidak Boleh, WNA Difasilitasi

"Bahkan ada yang juga sampai meninggal dunia karena tidak tertangani. Dan dengan kenaikan angka masyarakat yang terdampak Covid dan meninggal dunia juga berpengaruh terkait yaitu jumlah krematorium," ucapnya.

Sehingga membuat antrean di krematorium. Karena itu pemerintah New Delhi berinisiatif untuk menambah ruang luar untuk kremasi.

"Yang mana saat ini begitu terbatas sebelumnya sempat terlihat antrean untuk kremasi atau pembakaran mayat," ucapnya.

Source : Reuters, tribunnews

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest