Pasukan separatis Taiwan pun telah dicap sebagai ancaman yang bisa merusak stabilitas di selat Taiwan.
"Sangat merusak kepentingan langsung orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan, dan sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Wu Qian dalam konferensi pers, Kamis (28/4/2021).
Sebelumnya, Partai Komunis China mengancam bakal ambil alih Taiwan dengan paksa jika upaya diplomatik tak berhasil.
Seolah buktikan ancamannya bukan sekadar gertak sambal, China mengirim kapal serbu amfibi tipe 075 untuk mempersiapkan operasi reunifikasi paksa atas Taiwan.
Melansir Global Times, tak hanya itu, China juga mengerahkan kapal perusak tipe 055 dan kapal selam rudal balistik ke Laut China Selatan pada 23 April 2021 lalu.
"Kami selalu siap sepenuhnya untuk menghadapi campur tangan pasukan asing dan kegiatan pemisahan diri Taiwan,"
"Tujuannya adalah untuk melindungi prospek dan mendorong reunifikasi damai," lanjut Wu Qian seperti yang dikutip Sosok.ID dari Global Times, Sabtu (1/5/2021).
Jubir Kemenhan China menegaskan jika pasukan separatis Taiwan memaksakan kehendak, maka China tak segan-segan ambil tindakan.
Jika perlu, China akan halalkan segala cara untuk menghancurkan upaya para pasukan separatis Taiwan.