Ia menyampaikan aspirasi rakyat Timor Timur yang dikatakan oleh Uskup Diosis Dili Carls Filipe Ximenes Belo.
"Mereka minta agar Timor Timur dijadikan daerah istimewa seperti Aceh," jawabnya.
"Ini permohonan Uskup Belo gubernur atas nama rakyat Timor Timur," terangnya.
Soeharto yang mendengar jawaban itu pun langsung memasang wajah cemberut.
Lalu dengan nada keras, Soeharto membalas, "Apa istimewanya Aceh? Apa istimewanya Yogyakarta? Apa istimewanya Jakarta?"
"Kamu jangan berfikir mundur. Nanti daerah istimewa itu tak ada lagi," tambahnya.
"Saya katakan daerah istimewa itu tidak boleh," tegasnya.
Sintong yang mendengar ucapan itu pun langsung merasa ketakutan.
"Ya sudah begitu saja, jadi dilanjutkan saja yang sudah kamu lakukan," ujar Soeharto lagi.
"Jangan kamu pikirkan daerah istimewa lagi," tegasnya sekali lagi.