Dilansir Sosok.ID dari France24 dan Kompas.com, Selasa (20/4/2021) kali ini Rusia seolah tengah mengepung Ukraina.
Kabara beredar, dalam 6 bulan, Rusia akan memblokade sebagian Laut Hitam yang menjadi akses menuju pelabuhan Ukraina.
Media pemerintah Rusia melaporkan jika Moskwa berencana menutup sebagian Laut Hitam untuk militer asing dan kapal resmi dalam kurun waktu setengah tahun.
Diduga, langkah Rusia ini dapat mempengaruhi akses ke pelabuhan Ukraina dari Laut Azov.
Pelabuhan tersebut diketahui terhubung dengan Laut Hitam melalui Selat Kerch di ujung timur Semenanjung Krimea yang telah dikuasai Rusia sejak 2014.
Rencana manuver Rusia menutup sebagaian Laut Hitam ini pun menarik perhatian AS.
Dikutip Sosok.ID dari France24, melalui Departemen Luar Negeri, pihak AS mengecam keras rencana Rusia.
Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, Rusia dianggap telah melakukan eskalasi tanpa alasan terhadap Ukraina.
"Ini merupakan peningkatan lain yang tidak beralasan dalam kampanye berkelanjutan Moskwa untuk merusak dan mengguncang Ukraina," kata Ned Price
"Perkembangan ini sangat meresahkan di tengah laporan yang dapat dipercaya tentang penumpukan pasukan Rusia di Krimea yang diduduki dan di sekitar perbatasan Ukraina," lanjut Ned Price.