"Mau tidur nggak bisa tidur. Gue juga sempet 'Ya Allah kenapa sih kok kayaknya berat banget sih sekarang hidup gue' harus kehilangan bokap yang nggak tahu arahnya ke mana," ungkap Raffi.
Kendati demikian, ia mencoba berpikir jernih. Raffi remaja menyadari bahwa apa yang terjadi di hidupnya sudah digariskan oleh Tuhan.
"Tapi setelah gue pikir-pikir, setelah gue renungin, terus juga, ya emang mungkin begini jalannya," kata Raffi.
Raffi pun membongkar bahwa ayahnya pernah menitip sebuah pesan untuknya, seolah tahu bahwa dia akan meninggal dunia.
"Papa sih nggak minta apa-apa, 'Papa cuma minta kamu jagain keluarga. Jagain Mama, adik-adik juga. Papa sih sebentar lagi juga, mungkin udah mau meninggal' ngomongnya," kata Raffi.
Kala itu ayahnya berpesan kepada Raffi untuk selalu menjaga anggota keluarganya.
Munawar Ahmad menginginkan Raffi tumbuh menjadi pria bertanggung jawab kepada keluarganya.
"Papa cuma pengen gue jadi laki-laki yang dewasa, yang bisa berguna buat gue sendiri, buat keluarga, untuk orang lain, dan juga menjaga nama baik keluarga."
Dan bahwa Munawar ingin Raffi mengambil alih perannya sebagai orang yang melindungi keluarga.
"Jaga nyokap gue, jaga adik-adik gue dua. Karena semuanya itu perempuan dan menjadi tanggungan gue. Dan pengganti bokap ya gue," pungkas Raffi Ahmad. (*)