Lin pun dikirim untuk dikremasi, sementara keluarga membawa jenazah kerabat mereka yang asli ke daerah terpencil untuk pemakaman tradisional.
Lin terdaftar sebagai orang hilang oleh polisi setempat selama dua tahun sebelum akhirnya terbongkar bahwa dia telah dibunuh pada November 2019.
Polisi menggunakan rekaman CCTV untuk menyelidiki kejahatan tersebut.
Pada September 2020, Huang dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan dijatuhi hukuman mati dengan hukuman percobaan dua tahun, lapor Asia One .
Huang mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Rakyat Guangdong, mengklaim bahwa dia tidak memaksa korban untuk meminum alkohol. Dia mengaku mengira korban meninggal karena sakit mendadak setelah minum.
Namun, pengadilan menolak bandingnya dan menguatkan hukuman aslinya.
(*)