"Berantemnya cuma gara-gara telur ceplok," ucap Denny Cagur.
Denny Cagur mengaku terbiasa dengan pemandangan meja makan penuh dengan lauk, sedangkan sang istri tidak.
Suatu hari, sang istri hanya memasak lauk seadanya dan hal itu membuat Denny Cagur emosi tapa sebab.
"Suatu hari, udah dimasakin dan menurut aku lauknya udah cukup dan menurut dia kurang. Dia sampai bilang 'cuma gini doang?'," cerita Santi Widihastuti.
Sambil ogah-ogahan, Denny Cagur meminta istri masak telor ceplok untuknya.
Karena dimulai dengan teguran yang kurang enak, Santi pun mengaku memasaknya dengan setengah hati sambil marah-marah.
Saat sudah jadi pun, Denny Cagur justru menyuruh sang istri untuk membuatkan lagi telurnya karena tidak sesuai dengan keinginannya.
Namun karena tahu sang istri masak dengan setengah hati, Denny Cagur ogah menerimanya dan menyuruh sang istri menaruhnya di lantai.
Tak disangka, pertengkaran sepele itu membuat hari-hari mereka selanjutnya menjadi suram dan penuh dengan perseteruan.
Berkali-kali Santi Widihastuti mengancam ingin minggat dari rumah lantaran tak tahan dengan pertengkaran.