Sosok.ID - Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China memulai kampanye militer untuk menatap perang melawan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Global Times, China mengadakan latihan perang yang berlangsung di sebelah Barat Semenanjung Leizhou.
Latihan ini sendiri dilakukan selama satu bulan penuh yakni mulai 1 hingga 31 April mendatang.
Badan Maritim China sudah memberitahukan kepada dunia dimana mereka melarang kapal lain memasuki wilayah yang menjadi latihan militer PLA di Laut China Selatan.
Baca Juga: Sama-sama Mengkhawatirkan, Korea Utara Tuding Jepang Rusak Kedamaian Asia Timur
Jika nekat maka tanggung sendiri akibatnya.
Latihan ini sendiri bertepatan dengan 20 tahun insiden Pulau Hainan yang terjadi pada 1 April 2001, ketika jet tempur J-8II Angkatan Laut PLA dengan pilot Wang Wei bertabrakan dengan pesawat mata-mata EP-3 AS.
Kejadiannya di atas zona ekonomi eksklusif China di Tenggara Pulau Hainan.
Ketegangan AS-China memang dalam 10 tahun belakangan ini meningkat drastis.
Baca Juga: Filipina Pergoki Bangunan Ilegal Milik China yang Berada di Pulaunya
22 Maret lalu misalnya pesawat pengintai RC-135U Angkatan Udara AS mendekati wilayah pesisir China Selatan untuk melakukan kegiatan spionase.
Ada lagi di 25 Agustus tahun lalu, dimana pesawat mata-mata era Perang Dingin U-2 Angkatan Udara AS menerobos zona latihan perang militer China.
China jelas mencak-mencak mengetahui hal ini.
Kini jika ada kejadian serupa seperti 20 tahun lalu, maka AS-China bisa berperang sungguhan.
Hanya, "Hubungan China-AS saat ini, serta dunia saat ini, tidak mampu lagi melihat insiden seperti tabrakan pesawat perang," tulis SCSPI dalam artikelnya, seperti dilansir Global Times.
Respon AS terhadap latihan militer ini belum diketahui.(*)
Sumber : Kontan