Tampak terkejut dengan keterusterangan rekannya, Kartika sontak meletakkan hanphone miliknya dan berteriak meninggalkan Nikita.
"Asalamualaikum," seru Kartika.
"Kan langsung ngomong di depan orangnya," kekeh Nikita.
"Iya, sih, itu lebih benar," ujar Kartika berlagak menangis.
Ia memeluk tiang dan duduk berjongkok agar tampak menderita.
Nikita ngotot membujuk Kartika agar mau jadi madunya.
"Tapi kan kita juga ada perasaannya," sebut Kartika.
"Ya supaya kita masuk surga sama-samalah Kartika," ajak Nikita.
"Boleh enggak surganya dari pintu yang lain aja," tolak Kartika.