Jelas saja kejadian ini membuat para siswa saling teriak sahut-sahutan bak nonton pertandingan bola.
Mengutip Kompas.com, pihak kepala sekolah, Zeina Jebril menyesalkan adanya insiden tersebut.
Ketidaksengajaan ini pun diakui Zeina Jebril baru kali ini terjadi di bawah pimpinannya.
Zeina Jebril mengatakan dinas pendidikan mereka memiliki sistem untuk menyaring situs dewasa di sistem internet sekolah.
"Pejabat sekolah kami tengah menyelidiki bagaimana insiden ini bisa terjadi dan apa langkah yang kami ambil untuk memastikan tak bakal terjadi lagi," tegas Zeina Jebril.
Juru bicara sekolah, David Mostonen menjelaskan si guru pengganti mengaku tidak mengetahui jika ada video asusila di dalam komputer tersebut.
"Dalam kasus ini, nampaknya ada beberapa jenis celah. Satu tapi mungkin bisa terisolasi," kata David Mostonen.
Melansir New York Post, pihak kepolisian justru curiga jika kejadian ini terjadi lantaran ada ulah iseng dari para siswa.
Namun sampai detik ini hal tersebut tak bisa diputuskan lantaran tak ada bukti.
Belum ada unsur kriminal yang ditimpakan pada guru itu, namun, untuk sementara ia dilarang mengajar sebelum otoritas memeriksa keseluruhan kasus.
(Tata/Sosok.ID)