Sejak Washington menarik diri dari kesepakatan itu, Iran secara bertahap telah melanggar batas-batas utamanya, membangun persediaan uranium, memperkaya uranium ke tingkat kemurnian yang lebih tinggi, dan memasang sentrifugal dengan cara yang dilarang oleh kesepakatan tersebut.
Kohavi mengatakan, tindakan Iran, yang menyangkal bahwa mereka membuat senjata atom, menunjukkan pada akhirnya bisa memutuskan untuk maju dengan cepat guna membangun senjata nuklir.
“Berdasarkan analisis fundamental ini, saya telah menginstruksikan Angkatan Bersenjata Israel untuk menyiapkan sejumlah rencana operasional lain, selain yang sudah ada,” ujar Kohavi.
"Terserah pemimpin politik, tentu saja, untuk memutuskan implementasinya, tetapi rencana ini harus dibahas," imbuh dia.
Penguatan dan modernisasi militer Israel ini jelas menjadi ancaman juga bagi negara-negara Timur Tengah.(*)
Sumber : Kontan