Dalam ramalan itu, Mbak You menyebut akan terjadi kegaduhan di Indonesia pada tahun 2021 ini.
Baca Juga: 5 Tahun Menjanda harus Terseok-seok Cari Pasangan Sampai Akhirnya Berlabuh ke Pelukan Adit Jayusman, Alasan Ayu Ting Ting Sulit Ketemu Jodoh Diterawang Mbak You: Ada yang Nyumpahin Dia"Tangkap! Ini persis kasus haikal tdk bisa dibela dg alasan mimpi, pun si peramal tdk bisa dibela pakai alasan ramalan tapi ini provokasi & hasutan @DivHumas_Polri," tulis Muannas Aaidid di akun Twitternya, Jumat (15/1/2021)Seperti diketahui, sosok Mbak You mendadak banyak diperbincangkan.
Pada November 2020, peramal Mbak You pernah menyebutkan ada kecelakaan pesawat bercat merah dan biru di 2021.Meski saat itu tidak menyebutkan maskapai penerbangannya, penerawangan Mbak You seolah mengarah pada Sriwijaya Air.
Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kecelakaan dan terjatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.
Sejak itu, warganet penasaran dengan ramalan-ramalan Mbak You lainnya tentang apa yang akan terjadi di tahun 2021.Di antaranya tentang ramalan akan ada kekacauan di tanah air hingga terjadinya pergantian presiden.Ramalan Mbak You ini pun viral dan diperbincangkan sejumlah tokoh.Ada yang tidak percaya, namun ada pula yang kuatir apabila ramalan tersebut menjadi kenyataan, seperti ramalan tentang pesawat jatuh yang telah terbukti.
Mbak You, dalam ramalannya menyebut, di tahun 2021 ini akan ada penjarahan besar, politik memanas, mungkin pergantian pempimpin.
"Penjarahan besar, politik memanas, mungkin pergantian presiden, sudah mulai tanda-tandanya, mulai dari daerah ke atas. Sudah mulai memanas semuanya, memang ada pergantian," ujar Mbak You saat melakukan konferensi Pers pada November 2020 lalu.
Mbak You mengatakan, konflik besar akan terjadi di 2021."Konflik dan kejahatan atau hal yang menyangkut penjarahan akan ada di 2021. Penjarahan besar, ada politik memanas," kata Mbak You.Ia menjelaskan, ada upaya yang dilakukan pemerintah untuk meredam gejolak politik di tahun 2021 ini.Namun menurutnya, usaha yang dilakukan pemerintah tak akan maksimal."Kemudian kalau kita ngomong pembangunan memang bagus, tapi sebagian masyarakat menilai (karena) corona, mereka tidak bisa hidup selayaknya dan tidak bisa mengais rezeki seperti biasanya. Jadi mereka merasa kurang dan kurang," paparnya.(*)/(Wartakotalive)