Sosok.ID - Sabtu (9/1/2021) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan 56 penumpang dan 6 awak kabin dilaporkan hilang kontak di atas Kepulauan Seribu.
Berdasarkan data, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dilaporkan hilang kontak sekitar 11 mil dari Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak ini diketahui mengangkut 56 penumpang dengan rincian 46 orang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
Dari 56 orang yang terdaftar dalam manifest pesawat, Indah Halima Putri dan bayinya yang baru berusia 7 bulan termasuk penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Diketahui, Indah Halima Putri dan bayinya baru saja hendak kembali ke Pontianak bersama sang suami dan mertua.
Seminggu yang lalu, Indah Halima Putri sempat berpamitan kepada ibu dan keluarganya untuk kembali ke kampung suami.
Namun takdir berkata lain, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditumpangi Indah Halima Putri dan bayinya dilaporkan hilang kontak sejak Sabtu (9/1/2021)
Yusrilanita jatuh pingsan saat mengetahui pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditumpangi anaknya bernama Indah Halima Putri, menantu, besan, cucu, serta keponakan menantunya hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Tetangga Yusrilanita yang mendengar kabar tersebut kemudian mendatangi kediaman wanita paruh baya ini di Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Adik Indah, Nabila menceritakan, Indah adalah anak tertua dari empat bersaudara.
Sejak menikah, Indah tinggal di Pontianak, ikut suaminya Muhammad Rizky Wahyudi.
"Namun sejak hamil besar, Indah pulang ke Desa Sungai Pinang hingga melahirkan dan anaknya usia tujuh bulan," kata Nabila, saat ditemui di kediamannya, Sabtu.
"Baru seminggu lalu suami Indah, Muhammad Rizky Wahyudi menjemput untuk kembali ke Pontianak. Namun, musibah itu tiba," ujar Nabila.
Sebelum pesawat lepas landas, Indah sempat sempat mengirim foto sayap pesawat via pesan WhatsApp yang menggambarkan kondisi hujan deras dan ia minta didoakan.
"Doakan ya," kata Nabila membacakan pesan Indah.
Sebelumnya diberitakan, Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB.
Beberapa saat kemudian, tepatnya pada 14.40 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak.
Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan pesawat SJ182 sempat tertunda keberangkatannya atau delay selama 30 menit akibat hujan deras.
"Delay akibat hujan deras, maka ada delay 30 menit saat boarding," kata Jeff dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai peristiwa jatuhnya pesawat SJ182 itu.
Sejauh ini, diketahui pesawat seri Boeing 737-500 itu berusia sekitar 26 tahun. Pesawat ini dibuat pada tahun 1994.
Diketahui, pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ 182 dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Pesawat dengan registrasi PK-CLC ini take off dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.20 WIB.
Jika berjalan sesuai yang dijadwalkan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan landing atau tiba di Bandara Soepadio pada pukul 15.15 WIB.
Namun berdasarkan dataFlightradar24 pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berhenti di sekitar 11 mil laut bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
(Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria/Kompas.com)
(*)