"Saya sebelumnya bertanya pada dia (almarhum), apakah mendapat restu dari orangtua. Dan dijawab olehnya, bahwa pihak keluarganya sepenuhnya menyerahkan kepada dia. Sebab itulah almarhum berpindah agama sebelum melangsungkan pernikahan," tutur Morgan.
Sikap B saat itu membuat Morgan berpikir ada yang ganjil dan tidak beres.
Kecurigaan Morgan makin menjadi ketika B berpamitan padanya usai melangsungkan pernikahan, seperti orang yang sedang gelisah.
Tepat pukul 21.00 Wita B berpamitan, hingga dini hari pukul 01.00 Wita barulah kembali ke rumah.
"Ia (almarhum) sempat berpamitan pada saya hendak menukar motornya pada salah seorang rekannya. Namun, sejak datang (pulang ke rumah) hingga sampai subuh pukul 05.00 Wita, dirinya (almarhum) tidak tidur. Dan kembali pamit, izin hendak membeli obat," jelas Morgan.
Tak kunjung pulang hingga matahari hendak terbit, membuat sang istri gelisah.
Ia tak pernah terpikir bahwa ini awal peristiwa suami yang baru menikahinya itu, ditemukan meninggal dunia dengan cara tragis.
Ditambah lagi pemuda yang tercatat juga bekerja sebagai karyawan tambang batu bara di kawasan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara (Kukar) ini tidak membawa ponselnya saat keluar rumah.
Sehingga Morgan dan Istri almarhum sulit untuk mencari keberadaannya.
"Kami mengetahui dari media sosial (Facebook) karena wajahnya (almarhum) terlihat jelas. Saya dan sepupu (istrinya) langsung ke tempat penemuan," ucap Morgan.