Follow Us

Sempat Jadi Pengemis Hanya Demi Sesuap Nasi, Akhir Hayat Komedian Ini Menyedihkan, Koma 12 Hari Sebelum Hembuskan Nafas Terakhir

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 25 Oktober 2020 | 19:42
Hendrik Ceper dan Ucok Baba
Tribunnews

Hendrik Ceper dan Ucok Baba

Dalam studi terbaru diketahui makanan tersebut juga dikaitkan dengan penyakit ginjal kronik.

Para peneliti di Klinik Cleveland mengamati bahwa peningkatan kadar Trimethylamine N-oksida (TMAO) dalam darah seseorang bisa membantu memprediksi apakah dia akan beresiko menderita gagal ginjal kronik atau tidak.

Dalam bagian terpisah dari penelitian ini, dengan menggunakan hewan, peneliti menemukan bahwa diet kaya TMAO membuat ginjal pada tikus menjadi lemah dan senyawa ini akan di akumulasi, sehingga mepercepat perkembangan penyakit ginjal kronik dan penyakit jantung.

Baca Juga: Cinta Bosnya pada Nathalie Holscher Disebut Settingan, Asisten Sule Angkat Bicara Reaksi Ibunda Majikannya Sampai Nangis Bahagia Bertemu Calon Mantu

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa TMAO merupakan sebuah mediator penyakit kardiovaskular dan sekarang tampaknya menjadi mediator dalam pengembangan ginjal kronik," kata Stanley Hazen, ketua departemen kedokteran molekuler di Lerner Research Institute di Cleveland Clinic.

Di lain pihak, seseorang yang menderita penyakit ginjal kronik juga beresiko tinggi menderita penyakit jantung.

Cara mencegah penyakit ginjal
iStock

Cara mencegah penyakit ginjal

"Semakin buruk fungsi ginjal, semakin tinggi TMAO yang di dapat," katanya.

TMAO terbentuk ketika sistem pencernaan memetabolisme makanan seperti daging merah, daging sapi muda, dan kuning telur.

Baca Juga: Dituding Sengaja Ceraikan Kiwil Demi Nikahi Pria Tajir Usai Pamerkan Suami Barunya Sebulan Setelah Resmi Pisah dari sang Komedian, Meggy Wulandari: Saya Bercerai karena Murni Ketidaksanggupan Saya Diperlakukan Seperti Itu

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan TMAO dengan aterosklerosis atau penumpukan pak di pembuluh darah.

Lama kelamaan plak ini akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Tetapi, penelitian ini hanya menemukan kaitan pada tikus.

Source : sajiansedap.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest