Isinya, bagi siapa pun yang menghina atau mengkritik kerajaan terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Setelah kabar itu berlalu, baru-baru ini dikabarkan bahwa seorang penjaga Vajiralongkorn tertular virus corona setelah rombongan kerajaan terbang kembali ke Thailand.
Namun, alasan raja tetap dirawat du rumah sakit hingga kini belum diketahui.
Staf medis juga dilaporkan dipaksa tutup mulut soal kondisi kesehatannya.
Dikatakan bahwa tidak ada seorang pun dalam rombongan raja yang dikarantina saat salah satu pengawalnya dinyatakan positif Covid-19.
Rombongan itu termasuk istri raja, Ratu Suthida, dan putra mereka sekaligus pewaris tahta kerajaan, Pangeran Dipangkorn, yang berusia 15 tahun.
Kepulangan rombongan raja itu sendiri bertepatan dengan protes anti-pemerintah dan bentrokan antara kaum royalis pro-demokrasi di Bangkok.
Para pengunjuk rasa ingin mengurangi kekuasaan raja di bawah konstitusi, yang secara khusus memungkinkan raja untuk menjalankan kekuasaan ketika dia berada di luar Thailand tanpa menunjuk seorang bupati.
Tuntutan mereka juga termasuk penghapusan kendali langsungnya atas kekayaan kerajaan senilai puluhan miliar dolar.
Meskipun media Jerman sering meliput tindakan raja di Jerman, detail kehidupannya di sana tidak dimuat di media Thailand.