Menurut Dewi, kebahagiaan datang dari mereka yang memiliki keberanian untuk merintis kehidupannya.
"Setiap kali anda bertindak, berpikirlah secara positif dan berikan diri anda keberanian untuk mendekati suami masa depan yang luar biasa. Untuk pertemuan yang bahagia dan pernikahan yang bahagia, anda harus semakin dekat," tulisnya.
Dewi mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak pria dan wanita Jepang yang sangat ingin membangun rumah tangga.
Namun Dewi menambahkan bukan itu yang menjadi masalah utamanya hingga wanita Jepang mengurungkan niat untuk menikah.
"Banyak orang berpartisipasi dalam acara perjodohan adalah para lajang dari seluruh Jepang yang dengan serius berpikir untuk menikah. Meski begitu, fakta bahwa dirinya tidak bisa bertemu seseorang yang benar-benar berpikir untuk menikah karena itu tidak cocok untukku adalah bukti bahwa dia sedang memikirkan situasi saat ini."
Lebih lanjut, Dewi mengatakan orang-orang Jepang terlalu nyaman untuk tidak berusaha mencari pasangan.
"Jika Anda ingin "bertemu pria yang sangat baik" atau "menikah", saya pikir Anda harus secara aktif mencoba apa saja, apakah itu pesta bersama, aplikasi berburu pernikahan, atau menjodohkan. Pertama-tama, saya pikir akan lebih baik jika Anda dapat memperluas hidup Anda dan pergi ke tempat di mana Anda dapat lebih banyak berinteraksi dengan pria."
Dewi juga melihat banyak orang yang tidak melakukan apa-apa dan berpikir ribet seperti ini.
"Tidak ada pria yang cocok dengan seleraku ..."
"Bagaimana jika aku tertangkap basah oleh orang jahat ..."