Sosok.ID - Belakangan sebuah video viral yang menceritakan kisah sedih seorang mempelai wanita naik pelaminan sendirian menghebohkan jagad maya.
Video itu awalnya diunggah di TikTok oleh akun @ERdeTanjung pada Senin (5/10/2020).
Dalam videonya, terlihat kumpulan foto-foto di sebuah pernikahan.
Namun, yang menjadi perhatian netizen adalah sosok mempelai pria.
Ya, dalam foto kompilasi yang dijadikan video itu hanya tampak mempelai wanita saja.
Bahkan, dalam beberapa foto, mempelai wanita yang tak ditemani pengantin prianya itu tampak menangis di pelaminan.
Usut punya usut, mempelai pria tak ikut naik pelaminan lantaran ia sedang sakit.
Hal itu disampaikan oleh sang pemilik akun @ERdeTanjung, Erde Dayat Tanjung (32).
Dilansir Sosok.ID dari Tribunnews, kakak kandung dari mempelai wanita itu mengatakan bahwa sang pengantin laki-laki mendadak sakit sehari setelah mengucapkan akad nikah pada Jumat (25/9/2020).
"Kondisinya masih baik-baik saja pengantin prianya," kata Erde, Rabu (7/10/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Tribunnews.com.
"Kita persiapan acara resepsi, tiba-tiba tanggal 26 September dia merasa badannya capek-capek," jelas warga Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau itu.
Hingga acara resepsi pernikahan yang digelar pada Minggu (27/10/2020), kondisi sang pengantin pria masih tak kunjung membaik juga.
"Saat resepsi, kondisinya enggak bisa duduk," ujar Erde.
Karena itu, lanjut Erde, keluarga menyarankan agar ia istirahat saja.
Jadi sang mempelai wanita yang diketahui bernama Momon Tanjung itu naik pelaminan seorang diri tanpa suaminya.
"Jadi si perempuan terpaksa duduk sendiri di pelaminan, melayani tamu," kata Erde.
Namun, kondisi suami Momon, Suherman, makin memburuk saat resepsi tengah berlangsung.
Suherman lalu dilarikan ke rumah sakit dan ditangani oleh dokter syaraf.
Malang, dua hari setelah mendapat perawatan di rumah sakit, Suherman sempat sadarkan diri.
Tetapi kondisinya semakin melemah hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal dunia oleh dokter pada Rabu (30/9/2020).
"Jadi sempat dirawat, kritis selama dua hari dua malam," ujar Erde.
"Malam itu dia sudah bisa komunikasi, terus tiba-tiba di tanggal 30 September kondisi semakin melemah, jantung pun semakin lemah."
"Saat (jantung) dipompa, rupanya sudah tidak ada," ungkap dia.
Erde sendiri mengaku selama ini Suherman tak pernah mengeluh sakit.
Pihak keluarga, katanya, menduga Suherman sakit karena kelelahan.
Erde mengatakan, adiknya merasa syok dengan kejadian yang menimpanya ini.
Karena itu dia meminta masyarakat untuk mendoakan kebaikan untuk Momon dan Suherman.
"Pihak perempuan kondisinya masih shock, enggak menyangka kejadiannya begini," katanya.
"Semoga banyak yang mendoakan kebaikan untuk adik kami dan almarhum suaminya," pungkasnya.
(*)