"Daud, jangan takut. Jika informasi yang Anda berikan benar adanya, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan kepada orang jahat yang telah mengganggu Anda.
"Seseorang benar-benar mencuri kursi roda dari penyandang disabilitas."
Dia kemudian mengetahui bahwa orang yang mengambil kursi roda itu adalah putri Daud sendiri dan pacarnya.
Ia juga mendapat kabar bahwa kursi roda itu digadaikan di kawasan Setapak seharga RM 1.500 (sekitar Rp 5,3 juta).
"Tempat penggadaian tidak bersalah. Tanda terima penggadaian kursi roda itu ditandatangani oleh putri Daud dan diyakini dijual oleh pacarnya.
"Demi kenyamanan Daud, semula saya menyerahkan kwitansi kepada putrinya karena ada garansinya.
"Sayangnya hal itu justru memudahkan ia dan pacarnya untuk menjual kursi tersebut.
"Daud sudah menunggu 10 tahun untuk mendapatkan kursi roda itu, tapi dua bulan kemudian ia kehilangannya," imbuhnya.
Tak cukup dengan menggadaikan kursi roda itu, putri Daud juga merampas ponsel sang ayah.
Hal itu dilakukan agar Daud tak bisa menghubungi siapa pun untuk meminta bantuan.