"Saya tidak bisa tidur di malam hari. Saya sudah melakukannya. Saya sudah membunuhnya. Jangan menangis. Saya sudah tua. Saya tidak takut masuk penjara," ujar Tan kepada putrinya.
Menurut keterangan pengacara Tan, Wee Pan Lee, pembunuhan itu didasari oleh rasa sakit hati.
Wee mengatakan, Tan merasa dikhianati oleh Tuppani yang selama ini ia perlakukan seperti putranya sendiri.
Tan yang dahulu hanya seorang kuli, berusaha dari nol untuk mengembangkan bisnisnya selama bertahun-tahun.
Setelah putrinya menikah, Tan mengizinkan ibu dan adik laki-laki Tuppani tinggal di rumahnya.
Tuppani mempekerjakan orang tuanya, dan menggunakan dana perusahaan untuk membiayai pendidikan adiknya di luar negeri.
Ketika putri Tan, Shyller hamil anak keempat pada 2015, Tuppani memaksanya untuk menggugurkan kandungannya.
Pada 2016, ayah Tuppani membujuk Tan untuk menjual perusahaannya kepada GKE Corporation.
Namun, alih-alih mendapat 1 juta dolar seperti yang diharapkan, Tan dan putrinya hanya mendapat 450.000 dolar dan saham GKE dari penjualan tersebut.
Sampai pada 2017, Shyller memergoki suaminya itu membeli rumah untuk istrinya yang lain.