Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tetangga Tak Sudi Bantu Makamkan Orang Tuanya, Bocah 17 Tahun Terpaksa Angkut Jasad Ibunya Pakai Sepeda Butut, Tak Ada yang Peduli Meski Tertatih di Jalanan Sepanjang 5 Kilometer

Dwi Nur Mashitoh - Rabu, 16 September 2020 | 19:13
Saroj membawa jenazah ibunya ke tempat peristirahatan terakhirnya
Daily Mirror

Saroj membawa jenazah ibunya ke tempat peristirahatan terakhirnya

Sosok.ID - Seolah sudah menjadi kewajiban bagi tetangga untuk membantu bila ada warga yang meninggal dunia.

Biasanya warga akan bergotong royong membantu untuk menyiapkan pemakamannya.

Namun tidak dengan tetangga remaja yang satu ini.

Saroj, bocah 17 tahun berjalan tertatih dengan sepeda bututnya berharap orang-orang peduli padanya.

Baca Juga: Warga Desa Tak Sudi Bantu Urusi Pemakaman Orang Tuanya, Pria Ini Terpaksa Angkut Jenazah Ayahnya Seorang Diri, Mayatnya Dimasukkan ke Dalam Karung Lalu Dibonceng Pakai Sepeda

Sayang, tak ada sedikit pun orang yang peduli padanya. Para tetangga menolak untuk membantu memakamkan ibunya yang meninggal.

Diwartakan Daily Mirror pada Jum'at (18/1/2019), sungguh malang nasib Saroj, terlahir dalam ekonomi yang sulit, ayahnya pun juga sudah tiada.

Kini ia merana, hidupnya tinggal sebatang kara. Pada akhirnya ia juga harus kehilangan ibunya.

Bocah 17 tahun asal Odisha India ini berjalan kaki kurang lebih sejauh 5 km, demi menuju tempat peristirahatan terakhir ibunya yang tak lain adalah hutan.

Baca Juga: Pemakaman Desa Tolak Jasad Anaknya karena Tak Punya Uang, Pria Miskin Ini Hanya Bisa Luntang-lantung Sambil Gendong Jasad Bayinya untuk Cari Pemakaman

Ya, di hutan adalah tempat di mana Saroj akan memakamkan ibunya seorang diri dan menggali kuburnya sendiri.

Tetangga menolak membantunya hanya karena, mereka miskin dan terlahir dari kasta paling rendah.

Nasib ibunya pun juga sungguh ironis, ia meninggal hanya karena perkara kecil soal air.

Wajah tegar Saroj yang membawa jenazah ibunya
Daily Mirror

Wajah tegar Saroj yang membawa jenazah ibunya

Awalnya ibunya, Jangki (45) berjalan untuk mendapatkan air, sayang ia pingsan dalam perjalanan, hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Bukan Ditandu atau Diangkut Ambulans, Jenazah Mbah Suparni Diantar ke Pemakaman Pakai Sepeda Ontel, Fakta di Baliknya Sungguh Menyentuh!

Saroj yang panik pergi dan berbicara pada tetangganya, di Karlabahali, Odisha, India, tetapi tak ada satu pun yang peduli padanya.

Dengan tertatih dibantu sepeda buntutnya, Saroj membawa jenazah ibunya yang dibentangkan di belakangnya.

Dia juga telah meminta bantuan pada penduduk setempat untuk mengkremasi jenazah ibunya.

Tetapi, jawaban yang mucul selalu sama, mereka menolaknya karena Saroj dan keluarganya berasal dari kasta yang lebih rendah.

Baca Juga: Warga Sekampung Terlanjur Doakan Jenazahnya, Liang Lahatnya Juga Sudah Digali, Wanita Ini Gegerkan Warga Sekampung Gegara Tak Jadi Meninggal Dunia

Orang-orang yang menyaksikan bagaimana Saroj membawa jenazah ibunya melemparkan pertanyan, "Apa yang kau bawa?" kata seorang lelaki dalam sebuah video.

Saroj hanya menjawabnya dengan lirih, "Ini ibuku."

Saroj yang membawa jenazah ibunya
Daily Mirror

Saroj yang membawa jenazah ibunya

Kisah ini adalah kisah nyata bagaimana sistem kasta masih melekat dalam stigma masyarakat di India.

Sistem kasta di India dikatakan telah berusia sekitar 3.000 tahun.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Sambil Bawa Parang, Warga Pasuruan Berbondong-bondong Lakukan Aksi Protes Menolak Pemakaman Jenazah Pasien Virus Corona

Orang-orang Hindu, dibagi dalam kelompok hierarkis yang kaku dan mengacu pada karma (pekerjaan) dan Dharma (Agama dalam bahasa Hindu), kutip BBC.

Sistem ini sejatinya sudah dilarang oleh pemerintah India untuk mendiskriminasi kelompok tertentu sejak 1950.

Tetapi sistem ini masih digunakan di desa-desa terpencil di India, sebagai bagian dari keyakinan mereka.

(Afif Khoirrul M)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Kisah Pilu Bocah yang Membawa Jasad Ibunya Seorang Diri ke Pemakaman Setelah Tetangga Menolak Membantunya

Source :Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x