Sosok.ID - Walaupun sudah kumal, celana dalam bekas ini justru menjadi rebutan.
Bahkan, celana dalam bekas itu laku dengan harga fantastis.
Semua itu tak lepas dari simbol misterius yang terukir di celana dalam tersebut.
Simbol tersebut rupanya adalah tanda yang dibuat oleh pemiliknya yang ternyata bukan orang sembarangan, yakni Eva Braun.
Ia adalah istri dari pimpinan Partai Nazi, Adolf Hitler.
Dilansir Sosok.ID dari Mirror, celana dalam itu laku terjual 6.000 pound sterling (sekitar Rp 115 juta).
Padahal, sebelumnya benda itu diperkirakan hanya akan laku di harga 800 pound sterling (sekitar Rp 15 juta).
Namun, banyaknya kolektor yang menginginkan benda tersebut membuat harganya melesat naik.
Celana dalam berwarna ungu dengan inisial nama Braun yang tertulis di bagian depannya itu pertama kali ditemukan oleh seorang tentara Amerika.
Tentara itu menemukan celana dalam itu di bunker terbengkalai di samping rumah Berghof Hitler di Pegunungan Alpen Bavaria.
Setelah Perang Dunia II berakhir, prajurit itu membawanya ke AS dan berpindah tangan dua kali sebelum akhirnya jatuh ke tangan seorang kolektor asal Inggris.
Pelelangan Sophie Jones mengatakan: "Semua barang ini dimiliki seorang kolektor Inggris selama bertahun-tahun.
"Pakaian dalam ini memiliki tanda-tanda sudah dipakai tapi tidak ada lubang dan kondisinya masih bagus.
"Warnanya sudah pucat karena memudar seiring berjalannya waktu."
Celana dalam yang dihiasi renda putih dan hiasan pita itu diketahui berasal dari tahun 1940-an.
Sekadar informasi, Eva Braun bertemu dengan Hitler pada 1929.
Kala itu, Braun yang masih berusia 17 tahun lantas menjalin hubungan dengan sang diktaktor Jerman yang saat itu berusia 40 tahun.
Keduanya kemudian membangun rumah tangga pada 1936, tapi tidak meresmikannya dalam sebuah pernikahan.
Baru pada awal April 1945, menjelang berakhirnya Perang Dunia II, Braun menyusul Hitler ke London.
Keduanya kemudian menikah secara resmi di dalam bunker milik Hitler.
Selang sehari setelah meresmikan hubungannya, keduanya bunuh diri.
Eva Braun mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun sianida.
Sementara Hitler memilih menembak kepalanya menggunakan pistol.
(*)