Ia juga dipaksa untuk menceraikan sang suami.
Namun, alih-alih pulang ke rumahnya di Sinpo usai diusir sang mertua, ia justru mampir ke komite partai provinsi.
Dengan membawa amarah yang memuncak, ia melaporkan insiden yang menimpanya.
Sayangnya petisi yang dilaporkan wanita itu tidak dapat diproses pada hari Sabtu.
Enggan menyerah begitu saja, ia kemudian pergi ke ibu kota Pyongyang dan mengajukan banding ke kantor pusat partai.
Lagi-lagi rencana wanita itu gagal total usai seorang pejabat memulangkannya karena tidak membawa izin perjalanan, lapor Daily NK.
"Setelah kembali ke rumah mertuanya, dia memutuskan bahwa hidup sudah tak layak untuk dijalani.
"Kemudian ia membakar rumah mertuanya dengan bensin ketika seluruh penghuninya tengah tertidur lelap."
"Wanita itu serta mertua dan suaminya tidak dapat menyelamatkan diri dari kobaran api.
"Semuanya binasa dengan rumah dan seisinya hangus terbakar tak bersisa," ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya kepada Daily NK.