"Ibu kandungnya meninggal dua tahun lalu. Dia tidak mendapat tempat berteduh, pakaian, makanan, bahkan tidak boleh mendapat pelayanan kesehatan," keluh Jega.
JA pun harus mendapatkan perlakuan kejam dari ibu tirinya hingga membuatnya harus mengais makanan binatang.
Tak hanya itu saja, ia harus makan kotorannya sendiri lantaran jarang diberi makan oleh kedua orang tua tirinya.
"Akibat perlakuan keji dan mengerikan yang dia alami, dia kini kehilangan akal sehatnya dan berperilaku persis seperti hewan," ujar dia.
Diketahui bahwa, ayah kandung JA pun tak berbuat apa-apa saat melihat buah hatinya disiksa oleh sang istri.
Jega menuturkan, kini dua ibu tiri dan ayah Jibril sudah berada dalam penahanan polisi, dengan Jibril mendapat perawatan di Rumah Sakit Birnin Kebbi.
Dia mengatakan, apa yang terjadi pada Jibril Aliyu merupakan kebiadaban tingkat tinggi yang kekejamannya di luar nalar.
"Karena itu, saya menyerukan kepada Pemerintah Negara Bagian Kebbi supaya menjatuhkan hukuman yang pantas kepada pelaku atas kejahatannya," tegasnya.
Satu dari 17 saudara Jibril mengungkapkan, adiknya itu terkena epilepsi, dan diikat di bawah pohon untuk mencegahnya berkeliaran.