6. Umpan
Angkatan Udara China diprediksi akan sulit bergerak, karena umpan yang tak terhitung jumlahnya akan dikerahkan di seluruh negara pegunungan itu, untuk membingungkan penargetan mereka.
Artikel itu mengutip tingkat keberhasilan yang rendah dalam menargetkan peluncur rudal dari koalisi pimpinan AS selama Perang Teluk 1990-1991, dan rentetan pengeboman 78 hari oleh NATO terhadap peluncur rudal Serbia.
7. Peperangan asimetris
Artikel tersebut juga menjabarkan bagaimana peperangan bisa dilakukan secara asimetris.
Contohnya saat China menggunakan senjata berbiaya rendah di "penghancur kapal induk" Dong-Feng 21D, untuk mengusir kapal induk AS.
Begitu pun dengan pasukan Taiwan dapat menggunakan supersonik Hisung Feng IIE untuk memberi ancaman serius ke kapal induk China Liaonning.
Untuk memperkuat kemampuan tempur asimetrisnya, pendanaan untuk pertahanan Taiwan ditingkatkan untuk membangun armada drone baru, termasuk drone Tengyun yang dapat menembakkan rudal AGM-114 Hellfire buatan AS. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengintip Kekuatan Tersembunyi Militer Taiwan: Jebakan di Pantai dan Dinding Api"