Sontak saja, kejadian ini membuat keluarga mempelai pria mulai meluapkan kemarahan pada pihak besan.
Mengutip Kompas.com, keluarga mempelai wanita sempat menjelaskan kepada besan kalau mereka tak mampu membeli kambing.
Tapi nasi sudah jadi bubur, keluarga mempelai pria kepalang ngamuk dan tidak terima.
Mereka menganggap sikap keluarga mempelai wanita sebagai bentuk penghinaan yang memalukan.
Perseteruan yang awalnya hanya saling lempar omongan kasar mendadak berubah jadi pertarungan fisik.
Kedua pihak keluarga mempelai pun lepas kendali dan saling menyalahkan.
Aksi adu jotos pun tidak bisa dihindari antara kedua kubu.
Parahnya lagi, aksi adu jotos ini bertambah sengit ketika salah satu kubu menggunakan kursi dan meja sebagai senjata.
Pesta pernikahan kedua mempelai ini pun berakhir ricuh.
Bak arena tawuran, korban pun mulai bergelimpangan dari kedua kubu.