Sosok.ID - Amerika Serikat (AS) dikenal memang senang berinvestasi besar-besaran dalam industri pertahanan yang mendukung kegiatan spionase.
Bisa dibilang AS sudah membuat berbagai macam peralatan spionase yang bahkan sulit ditandingi oleh Rusia sekalipun.
Contoh saja ada pesawat mata-mata SR-71 Blackbird yang sudah berkali-kali wara-wiri di atas langit Uni Soviet kala itu tanpa bisa dihentikan.
AS sadar jika informasi intelijen sebelum sangatlah berharga sebelum menentukan langkah selanjutnya.
Cara ini sudah dipakai AS berkali-kali ketika konflik dengan berbagai negara terjadi.
Hal yang sulit ditiru oleh negara lain karena terkadang penguatan militer tidak dibarengi dengan penguatan daya endus intelijennya.
Kini AS melakukan cara yang sama terhadap China.
Komandan Pasukan Amerika Serikat di Jepang, Jenderal Kevin Schneider pada hari Rabu (29/7), mengatakan, mereka dapat membantu memonitor serangan tak terduga (unprecedented incursions) dari kapal-kapal perang China yang ada di sekitar pulau-pulau di Laut China Timur yang dikendalikan Jepang dan juga diklaim oleh China.
Pernyataan militer AS tersebut, merespons meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, menyusul keputusan China mencabut larangan menangkap ikan di daerah itu.