Sosok.ID - Temuan mayat bocah 5 tahun di dalam toren air di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sempat menimbuulkan kecurigaan warga.
Warga menduga bahwa bocah perempuan berinisial AP itu merupakan korban pembunuhan.
Sebab, toren air berwarna oranye tempat bocah itu ditemukan terlalu sulit dijangkau anak-anak.
Mengingat kapasitas air toren yang terletak di lantai tiga sebuah kos-kosan tersebut adalah 1.000 liter.
Melansir Tribun Jabar via Kompas.com, hal itu disampaikan oleh Ketua RW 08 Kecamatan Cicalengka Pepen Efendi.
"Kasian anak tiri ini. Ada kejanggalan kalau dilihat, masa anak lima tahun bisa naik ke toren tersebut.
"Tapi tentu pastinya hasil akhir dari pihak kepolisian," ujar Pepen, seperti dilansir Sosok.ID dari Tribun Jabar via Kompas.com.
Mengenai kematian AP yang meisterius tersebut, nenek korban, Entin Kartini (43) angkat bicara.
Melansir dari Tribun Jabar, ia mengatakan bahwa korban sempat berada di kediamannya sebelum ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa pada Jumat (17/7/2020).
"Padahal hari Kamis kemarin, masih di sini cucu saya. Dari jam 11 siang sampai jam tiga sebelum asar," katanya, saat ditemui Tribun Jabar di kediamannya, Sabtu (18/7/2020).
Menurut keterangannya, AP sempat menanyakan keberadaan ibunya saat hendak pulang ke rumahnya.
"Pas di sini nanya, 'mama kemana?' Saya bilang sudah berangkat kerja (mengamen)," ujarnya.
Setelah mendapat kabar bahwa cucunya hilang, Entin juga sempat mencari di sekitar rumah korban tapi hasilnya nihil.
Bahkan, ia sempat berniat untuk melapor ke polisi karena tak menemukan keberadaan sang cucu.
"Sempat mencari dari jam enam pagi sampai setengah delapan. Lalu mau ke polsek laporan orang hilang. Tapi, ayahnya datang ke sini bilang dedek ada di atas," katanya.
Begitu mendapat kabar tersebut, Entin dan suaminya langsung bergegas menuju ke lokasi tempat korban ditemukan.
"Kami ke sana naik ke atas. Suami saya lihat sudah dalam toren, meninggal. Baju terakhirnya masih pakai saat masih ke rumah.
"Bukan saya yang melihat pertama, bahkan kami enggak kepikiran ada di toren. Hanya melihat di pelataran ada boneka," ujarnya.
Entin mengatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Enggak ada lebam, memar, enggak ada apa-apa. Dari kepala sampai kaki enggak ada bekas apa-apa.
"Cuma tangannya sedikit lecet. Dibilang juga enggak ada keluar cairan dari perut setelah diperiksa," katanya.
"Kami berharap semoga cepat selesai ini. Enggak ada info yang simpang-siur lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, mayat bocah perempuan itu ditemukan di tandon air sebuah kos-kosan yang berlokasi di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020).
Mayat bocah itu pertama kali ditemukan oleh teman sebayanya yang mengira korban adalah boneka seram.
Baru lah setelah itu banyak warga berdatangan termasuk ayah tiri dan paman korban.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, bocah itu dikabarkan hilang semalaman.
(*)