Pada 2005, Israel secara sepihak menarik diri dari jalur Gaza.
Tuduhan penghapusan Palestina dari peta online ini bukanlah kali pertama yang dialamatkan kepada Google.
Pada 2016 sebuah petisi online melalui Change.org mengklaim bahwa semua hal tentang Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel.
Petisi tersebut juga mengklaim pendiri Google memiliki hubungan yang erat dengan pejabat Israel.
Dalam Petisi yang berjudul Google: Put Palestine on Your Maps! tersebut hingga saat ini masih aktif dan mendapatkan hampir 1 juta tanda tangan online.
Sebagai informasi, beberaoa waktu lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netayahu mengatakan bahwa dirinya berjanji akan mencaplok beberapa wilayah di Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Google Map Temukan Pria yang Telah Menghilang Selama 22 Tahun, Ternyata Begini Nasibnya
Rencana tersebut direspon lebih dari 1.000 anggota perlemen dari seluruh Eropa dengan menandatangani surat protes bersama.
Tak hanya itu saja, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres mengatakan rencana pencaplokan tersebut akan menjadi faktor utama dalam memicu peperangan di sekitar wilayah tersebut semakin meluas.
Oleh sebab itu, Gutteres pun meminta Israel untuk mendengarkan protes yang dialamatkan pada mereka. (*)