"Kalau kita pakai pemain baru untuk satu scene itu pasti produksi berhari-hari. Tapi, kalau kita yang sudah legend, mungkin cuma sekian jam. Jadi secara biaya produksi juga akan mengecilkan," ujar Yati Surachman.
Namun apapun yang dilakukan oleh artis senior tersebut, menurut Yati tak pernah dianggap oleh industri perfilman.
Tak sampai disitu saja, Yati juga mengatakan bahwa artis senior yang masih berkecimpung sampai saat ini di dunia layar lebar tak akan mengambil judul film bila bukan karena kecintaannya dengan seni peran.
Tapi untuk honor tetap saja Yati merasa tak ada yang menghargai artis senior seperti dirinya.
"Ya, memang kita sangat sayangkan di Indonesia itu pemain-pemain yang sudah lama justru kurang dihargai. Justru honornya malah diinjak-injak, malah ada kesan mereka bilang 'masih untung dikasih kerjaan', gitu," ungkap Yati, yang dikutip dari Kompas.com.
Bahkan Yati menambahkan untuk saat ini, bayaran artis senior dianggapnya tak sepadan tak pantas bagi mereka.
Ia pun berharap bahwa rumah-rumah produksi sedikit lebih memperhatikan nasib dari artis senior tersebut.
Yati pun menambahkan bahwa dirinya tak butuh bayaran yang banyak, yang terpenting untuknya sekarang adalah rekan sejawat serta dirinya dibayar yang layak.
"Cuma ya itu, kembali kepada beberapa yang disebut produser pelaksananya, ya tolong kami juga bukan kepengin harga yang wah, yang selayaknya aja," ujarnya lagi.