Menurutnya, pelaku nekat mengahbisi nyawa korban karena didasari rasa kesal.
"Katanya dia sebel aja kalau liat muka Pak RT terus ribut dan nusuk, masih kami dalami lagi pengakuannya.
"Pelakunya ini masih tinggal di wilayah itu juga," terangnya.
Melansir dari Warta Kota, rasa kesal pelaku rupanya timbul lantaran korban sering menegurnya.
Hal itu disampaikan oleh Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Ali Barokah.
Menurutnya, pelaku sering mendapat teguran saat berkumpul dengan teman-temannya.
Sampai akhirnya ia gelap mata dan melancarkan aksinya pada Rabu sore.
"Pelaku kemudian mengambil pisau dari rumahnya dan mencari korban yang saat itu sedang melakukan pendataan warganya yang menerima bantuan sembako," papar Ali, Rabu malam, seperti dikutip Sosok.ID dari Warta Kota.
Masih melansir dari Warta Kota, seorang saksi, Herman (40) mengaku melihat detik-detik insiden pembunuhan tersebut.
Ia mengaku melihat korban yang sudah tergeletak bersimbah darah sempat menahan pelaku menggunakan sebuah sepeda agar tidak ditusuk lagi.