Sosok.ID - Rebutan barang yang berujung dengan keributan sudah biasa terjadi pada kakak beradik.
Namun, akhir dari keributan tersebut justru berakhir tragis pada kakak beradik yang satu ini.
Melansir dari Mirror, remaja berusia 15 tahun tega memukul kepala adiknya hingga tewas.
Peristiwa tragis yang diklaim berawal dari rebutan tablet ini terjadi Kazakhstan pada 13 Mei 2020 lalu.
Parahnya, tengkorak gadis 10 tahun itu sampai hancur gegara perbuatan sang kakak.
Identitas gadis yang dinamai Luda itu terbunuh di rumahnya di Kota Taraz, Kazakhstan utara.
Ia meninggal dunia karena mengalami cedera yang mengerikan.
Saat petugas medis datang, jasadnya ditemukan dengan keadaan tengkorak yang sudah hancur.
Tetangga mengklaim tragedi itu terjadi setelah Luda dan kakak laki-lakinya, Aleksey bertengkar di halaman dekat rumah mereka.
Shynar Myrzakhmetova, wanita yang tinggal di sebelah mereka mengatakan pada media setempat :
"Saya mendengar mereka bertengkar karena tablet dan melihat Aleksey membawa palu."
Laporan mengklaim Aleksey melakukan pembunuhan di malam hari.
Saat Luda tertidur, Aleksey memukul kepalanya beberapa kali menggunakan palu.
Kemudian, Aleksey diduga membawa tubuh Luda keluar dan diletakkan di jalan dekat pagar rumah tetangganya.
Setelah itu Aleksey mengganti pakaiannya dan membuat orang tuanya panik dengan pura-pura mengatakan bahwa Luda telah menghilang, kata media setempat.
Mereka kemudian mencari Luda, dan Aleksey masih pura-pura sambil terus membantu orang tuanya.
Aleksey kemudian menuntun orang tuanya menuju lokasi tempatnya meletakkan jasad Luda.
Setelah itu, orang tua mereka pu memanggil polisi dan ambulans.
Krristina Gosteva, seorang tetangga, mengatakan :
"Kepala gadis itu hancur. Bagian tengkorak yang remuk bahkan terjatuh saat petugas medis mengangkat kepalanya."
Aleksey dikabarkan telah mengakui perbuatannya dan tengah menjalani proses hukum.
Pejabat kepolisian setempat, Zhandos Mametkulov mengatakan :
"Gadis itu meninggal karena cedera sebelum petugas medis tiba di lokasi kejadian.
"Kakaknya telah mengakui seluruh kejahatannya dan sudah ditahan."
Ardak Madimarov, pejabat kepolisian lainnya menambahkan :
"Palu dan kaus beserta sepatu tersangka yang terkena darah korban ditemukan di dalam rumah.
"Selama interogasi, dia mengatakan membunuh gadis itu karena 'dia akan membawanya pergi'."
Bila terbukt bersalah, Aleksey terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Tetangga mengatakan Aleksey dan Luda terus-terusan rebutan tablet.
Aleksey disebut-sebut ingin menjadi gamer, tetapi adiknya memakai tablet tersebut untuk belajar.
Luda adalah gadis yang cerdas dan bersemangat, kata media setempat.
(*)