Sementara tim medis mengatakan pasien positif Covid-19 harus dijemput karena dikhawatirkan akan menjadi sumber penularan di keluarga dan tetangga lainnya.
Sekretaris tim Gugus Covid-19 Mamuju Ali Rahman mengatakan, tim gugus telah melakukan upaya persuasif kepada keluarga pasien, namun rupanya keluarga pasien tidak memahami semnagat tim medis dan tim Gugus Covid-19.
Rupanya pasien yang kabur dari rumah sakit regional sulbar, tidak berada di rumah yang sednag digerebek petugas.
Pasien kabur disinyalir disembunyikan di tempat lain.
"Upaya persuasif telah kami lakukan, namun kaluarga pasien menolak, dan disinyalir disembunyikan karena tak ada di rumah setelah kabur dari rumah sakit" kata Ali Rachman.
Ali Rahman mengatakan, sebagai petugas ia memaklumi kondisi psikologis keluarga pasien, namun karena pasien yang kabur masih dinyatakan positif, tim gugus Covid-19 tidak akan kendor untuk tetap mengkarantina pasien bersangkutan.
Ali mengatakan, timnya telah melacak keberadaan pasien di salah satu rumah keluarganya.
Tim gugus Covid-19 masih bernegosiasi dengan pihak keluarga sembari melakukan penjemputan pasien lainnya yang juga kabur di Kecamatan Kalukku.
(Junaedi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dramatis, Polisi Ketakutan Saat Dihadang dan Dipeluk Keluarga Pasien Positif Corona yang Kabur"