Suami Lin mengatakan bahwa ia telah mengalami penyiksaan psikologis akibat kebiasaan buruk istrinya.
Tidak hanya mandi minimal setahun sekali, tapi ia juga tidak menyikat gigi atau mencuci rambutnya secara teratur.
Awalnya Lin tidak seburuk itu, saat mereka berkencan dia mandi seminggu sekali.
Namun setelah menikah, perilakunya memburuk, dia hanya akan mandi pada tahun baru, dan ketika mandi butuh waktu 3 jam di kamar mandi.
Lin lebih suka mengunyah permen karet untuk menutupi bau mulutnya, dia juga lebih suka mengenakan topi untuk menutupi rambutnya yang berminyak dan bukannya berkeramas.
Kebiasaan Lin membuat suaminya tidak tahan, bahkan untuk berhubungan suami-istri saja ia lakukan setahun sekali.
Mereka juga belum memiliki anak setelah 13 tahun pernikahannya.
Lin dan suaminya tidak memiliki perkejaan dan menumpang pada ibu Lin, semua kebutuhan keluarga ditanggung oleh ibunya.
Suami Lin akhirnya mencari pekerjaan karena tidak ingin membebani mertuanya, akhirnya ia mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga keamanan bangunan.
Namun Lin justru memintanya berhenti karena pekerjaan tersebut dinilai merendahkan dirinya.