Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mengenai Kenaikan Iuran BPJS, Refly Harun : Negara Hadir untuk Ngambil Uang Masyarakat

Seto Ajinugroho - Rabu, 20 Mei 2020 | 07:00
Kepala Staf Presiden emosi dengan tudingan Refly Harun soal BPJS Kesehatan.
Tangkap layar Youtube TV One

Kepala Staf Presiden emosi dengan tudingan Refly Harun soal BPJS Kesehatan.

Ia merasa pernyataannya disambut dengan tuduhan yang jelas disampaikan oleh sang pakar.

"Pak Abet, saya jelaskan dulu, saya kan tidak pernah membantah Anda."

"Ini kan cara diskusi yang baik, tenang dong," ucap Refly.

"Penjelasan saya selalu diberi tuduhan," kata Abetnego.

"Tenang dulu, tenang tenang," sambung Refly.

Kantor BPJS Kesehatan.

Kantor BPJS Kesehatan.

Melanjutkan penjelasannya, Refly menyebut ada upaya pemerintah menutupi defisit anggaran BPJS dengan menaikkan iuran.

Terkait hal itu, ia lantas menyinggung kenaikan iuran BPJS yang sempat dibatalkan oleh Mahkamah Agung (MA).

Baca Juga: Didatangi Kak Seto, Remaja Pembunuh Balita Sekaligus Korban Perkosaan di Sawah Besar Curhat Mengenai Apa yang Telah Diperbuatnya: Sakit Hati Bisa Pada Siapa Pun

"Tahun 2018, BPJS itu kan defisit (Rp) 12,2 triliun, kemudian 2019 diperkirakan defisit (Rp) 28 triliun," terang Refly.

"Ketika ada Perpres sebelumnya yang dibatalkan MA, itu ada skenario kenaikan yang memungkinkan BPJS bisa surplus ratusan triliun."

Dalam peraturan yang baru, kenaikan iuran hanya terjadi pada peserta kelas 1 dan kelas 2 BPJS.

Source : Suar.grid.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x