Operasi pengisian logistik ini diharapkan bisa menjadi patokan kala armada PLA Navy harus beroperasi jauh dari pangkalannya.
Bahkan pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, Li Jie mengatakan jika Nanchang merupakan kapal Flagship dan terbesar milik PLA Navy yang meningkatkan kemampuan tempur China.
"Nanchang adalah kapal perusak terbesar Tiongkok, dan signifikansinya, sampai taraf tertentu, tidak kurang dari kapal induk," ujar Li seperti dikutip dari Global Times.
Sebenarnya Nanchang sudah diluncurkan pada April 2019 silam.
Namun baru pada tahun ini ia resmi ditugaskan dan bergabung dengan markas PLA Navy di Qingdao untuk mendukung operasi Komando Teater Pasifik China.
"Setelah mendapatkan pertempuran, pengisian ulang, ketahanan laut jauh dan kemampuan komando dan komunikasi, tidak membutuhkan waktu lama untuk melihat (the Nanchang) beraksi," prediksi Li.
Nanchang memang pantas disebut kapal kombatan terbaik PLA Navy.
Ia dilengkapi dengan segala kemampuan perang tiga dimensi serta dibekali 112 rel peluncuran rudal Vertikal Launching System (VLS) yang dapat memuat berbagai jenis misil segala matra.
Sebagai perbandingan kasarnya KRI Bung Tomo milik TNI AL hanya mampu membawa 16 rel VLS.