"Kemudian kami berjabat tangan dengan tetangga kami di masjid untuk menghapus perasaan bersalah di antara kami. Ini adalah kesempatan yang suci, dan kami harus mulai dengan hati yang bersih."
Dari segi berpakaian, wanita cenderung tampil lebih 'wah', sementara para lelaki tampil lebih sederhana dengan mengenakan thobes.
"Namun, wanita cenderung menghabiskan lebih banyak pada makeup dan pakaian Idul Fitri. Pria begitu sederhana, mereka hanya memakai thobes," ungkap Hala, saudara perempuan Sultan.
Setelah dari masjid, Sultan dan keluarganya akan pergi ke rumah kakeknya dimana seluruh saudaranya juga berkumpul di sana untuk saling menikmati hidangan hari raya.
Tak lupa, sesama anggota keluarga pun saling berjabat tangan dan saling mengucapkan selamat Idul Fitri.
Bagi anak-anak kecil mungkin momen yang paling ditunggu adalah pemberian 'eidiyya'.
Yakni sejumlah uang yang diberikan oleh anggota keluarga yang lebih tua kepada anak-anak.
"Kami biasanya memberi anak-anak 'eidiyya' yakni sejumlah uang diberikan oleh anggota keluarga yang lebih tua kepada anak-anak. Ini untuk membuat mereka bahagia," jelasnya.
Jika para lelaki memberi eidiyya dalam bentuk uang tunai, maka perempuan biasanya akan memberi dalam bentuk makanan atau mainan yang dikemas dengan baik untuk diberikan kepada anak-anak.
"Kebanyakan adalah coklat, bunga, dan mainan yang dikemas dengan baik, dan menarik dalam keranjang Idul Fitri atau kotak kecil," imbuh Hala.