Follow Us

Anies Baswedan Curhat ke Media Asing Lantaran Frustasi Pada Keputusan Menkes Terawan

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 10 Mei 2020 | 19:35
Anies Baswedan Curhat ke Media Asing Lantaran Frustasi Pada Keputusan Menkes Terawan
Kolase Tribunnews

Anies Baswedan Curhat ke Media Asing Lantaran Frustasi Pada Keputusan Menkes Terawan

Rapat tersebut membahas mengenai virus corona yang ia sebut pneumonia Wuhan lantaran belum ada istilah covid-19 kala itu.

"In an interview with The Sydney Morning Herald and The Age, Anies revealed that on January 6, after hearing about the first cases of a new virus in Wuhan, "we already started to have meetings with all hospitals in Jakarta, informing them about [what] at that time we called 'pneumonia Wuhan' – there was no COVID yet".

"Kami sudah rapat dengan rumah sakit- rumah sakit di Jakarta , membahas apa yang kami sebut pneunomia Wuhan- waktu itu belum ada istilah covid-19," ujar Anies.

Baca Juga: 2 Kali Alami Kegagalan Rumah Tangga Hingga Pernah Ditendang Keluar oleh Anak Mantan Suami, Artis Cantik Ini Pilih Betah Menjanda dan Nikmati Hidup di Rumah Gedong Miliknya

Tak hanya itu saja, Anies menambahkan bahwa saat awal kasus mulai terbaca di wilayah kepemimpinannya, dirinya tak diberi izin mengambil tindakan.

Tindakan tersebut berupa tes Corona saat ada kasus covid-19 terungkap pertama kali.

Ia mengatakan bahwa sempat mengirim beberapa sampel dari orang-orang yang diyakini pemprov DKI Jakarta rentan covid-19.

Namun hasil dari sampel orang-orang tersebut membuat Anies bingung lantaran hasilnya selalu negarif sampai akhir bulan Februari lalu.

Baca Juga: Sedih, WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Bakal Ada sampai Akhir Tahun 2021, Hidup Damai dengan Virus Corona Jadi Satu-satunya Solusi seperti Apa Kata Jokowi

"And then when the numbers started to go up continuously, at that time we were not allowed to do testing. So whenever we have cases, we send the samples to the [national government-controlled] national lab. And then the national lab will inform, positive or negative. By the end of February, we were wondering why it is all negative?"

"Dan kemudian ketika jumlahnya mulai naik terus, pada waktu itu kami tidak diizinkan melakukan pengujian. Jadi, setiap kali kami memiliki kasus, kami mengirimkan sampel ke lab nasional [yang dikendalikan pemerintah]. Dan kemudian lab nasional akan menginformasikan, positif atau negatif. Pada akhir Februari, kami bertanya-tanya mengapa semuanya negatif? "

Dalam wawancara tersebut, Anies pun mengungkap rasa frustasinya pada pemerintah pusat terutama Kementerian Kesehatan.

Source : The Sydney Morning Herald

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest