Sosok.ID - I Gede Ari Astina alias Jerinx, tak gentar menyuarakan opininya terkait konspirasi virus corona.
Meski banyak masyarakat yang menganggap ocehan Jerinx hanya bualan semata, namun ia tetap yakin dengan adanya konspirasi virus corona.
Seperti diberitakan sebelumnya, penggebuk drum Superman is Dead (SID) ini percaya bahwa pandemi Covid-19 melibatkan campur tangan manusia.
Ia bahkan mengkampanyekan agar warga Indonesia menolak di tes virus corona.
Katanya, tes virus corona hanya akan memperlancar agenda asing.
Upaya Jerinx dalam mengajak warga untuk tidak melakukan pengecekan sedini mungkin akan pandemi Covid-19 lantas dikecam oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Baru-baru ini, Jerinx ikut bergabung sebagai narasumber di acara "Sapa Indonesia Malam" Kompas TV pada (6/5/2020).
Dipandu oleh presenter Aiman Witjaksono, Jerinx giat menyuarakan teori yang dianggapnya benar.
Melansir TribunWow, Jerinx menganggap bahwa pola pikir masyarakat Indonesia dalam menghapi virus corona terlalu dikendalikan oleh media.
"Pola pikir kita dilemahkan oleh media." katanya.
Mendengar pernyataan narasumbernya, Aiman sontak bertanya, apakah Jerinx percaya dengan pemerintah atau tidak.
Pasalnya kata Aiman, media selama ini mengolah informasi yang didapatkan dari release pemerintah.
Baca Juga: Gubernur New York Bingung Bukan Main, Mayoritas Warganya Kena Corona Malah yang Tinggal di Rumah
"Tadi Anda mengatakan ini dilemahkan oleh media, karena media merelay dari apa yang kemudian disampaikan oleh pemerintah," ucap Aiman mengawali.
"Jadi Anda tidak percaya dengan Apa yang disampaikan oleh Pemerintah?" tanyanya.
Seperti diketahui, setiap hari Satgas Covid-19 memberikan informasi terkait updatre jumlah pasien virus corona di Indonesia.
Namun rupanya, Jerinx termasuk orang yang mempercayai data pemerintah.
"Pemerintah Indonesia misalnya hari ini mengatakan ada 12 ribu lebih positif Corona, bagi Anda itu bukan data yang benar?" tanya Aiman lagi.
Jerinx pun menyampaikan, bahwa ia percaya dengan Presiden dan Menkes.
Sebab menurutnya, dua pejabat tinggi Tanah Air itu tahu soal kebenaran dibalik wabah virus corona.
"Saya percaya Pak Jokowi, Pak Terawan, Beliau berdua itu tahu skema skenario covid-19 yang sebenarnya," jawab Jerinx.
Menurut Jerinx, hal-hal yang dilakukan oleh Menkes Terawan untuk mengajak agar masyarakat tak panik dalam menghadapi pandemi ini sudah tepat.
Namun karena dr. Terawan tak memiliki elektabilitas yang lebih baik dibanding Najwa Shihab, lantas masyarakat menghujatnya.
Padahal, Jerinx menyoroti upaya Menkes untuk mengajak warga bersikap tenang adalah hal yang sangat baik.
"Pak Terawan itu sebenarnya langkahnya sudah benar di awal. Tapi karena Pak Terawan bukan Najwa, ketika beliau menganjurkan orang untuk santai, tenang, penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya," kata Jerinx.
"Karena dia sosoknya tidak meyakinkan akhirnya dia dibully oleh netizen, akhirnya menimbulkan polemik," tegasnya.
Jerinx yakin jarang munculnya Terawan di media sebab Menkes telah diperintahkan untuk lebih baik bekerja secara diam-diam.
Meskipun Jerinx tak mengungkapkan dan tak tahu siapa yang menyuruh Menkes untuk diam.
"Tapi Pak Jokowi saya yakin Beliau tahu skenarionya," tegasnya sekali lagi.
Lebih lanjut Aiman kembali mempertegas poin pertanyaannya, tentang apakah Jerinx percaya data Satgas atau tidak.
"Tapi pernyataan saya bukan itu kita tahu yang mengumumkan Satgas 19 Nasional, jadi yang diumumkan itu data yang salah? Itu yang Anda sampaikan," kata Aiman.
"Distorfif, distortif," jawab Jerinx.
Aiman lantas meminta Jerinx untuk mengeluarkan data yang benar jika memang ia memilikinya.
Jerinx menjawab, mengatakan bahwa data meninggal pasien positif Covid-19 sebenarnya tak banyak.
Ia menggunakan data meninggal di Bali sebagai contohnya.
"Data yang benar di Bali yang meninggal karena covid hanya empat orang dan dua orang itu imported cases," ungkap Jerinx.
Oleh Aiman, ucapan Jerinx disela. Aiman mengingatkan kepada Jerinx bahwa Indonesia bukan hanya Bali saja.
"Mas di Indonesia bukan cuma Bali, tapi Mas harus inget, Indonesia bukan cuma di Jakarta. Ketika Jakarta gawat, enggak harus satu Indonesia ikut gawat, ngerti enggak?" ungkap Jerinx, dengan nada keras. (*)