Sosok.ID - Perseteruan duo Korea, yakni Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) mungkin masih akan berlanjut lama.
Usai Perang Korea berakhir tahun 1953 sampai sekarang, tidak ada perjanjian damai antar keduanya.
Yang ada hanya gencatan senjata dan secara teori sampai saat ini keduanya masih dalam status berperang.
Seringkali Korut melakukan serangkaian aksi provokasi tensi tinggi kepada Korsel di Garis Paralel 38.
Terakhir, militer kedua negara saling adu tembak di Zona Demiliterisasi pada Minggu 3 Mei 2020 pagi.
Karena tensi ini maka Korsel langsung membalas dengan melancarkan latihan militer skala besar di perbatasan kedua negara.
Mengutip Yonhap, Jumat (8/5/2020) Republic of Korea Navy (ROKN) dan Repoblic of Korea Air Force (ROKAF) melakukan latihan militer di Laut Kuning, tepatnya di perairan barat Gunsan, 270 km dari Seoul.
Sekitar 20 jet tempur, termasuk F-15K, KF-16, F-4E dan FA-50, ikut serta dalam latihan ini.
Kementerian Pertahanan Korsel menyebut latihan militer ini sebagai simulasi pertahanan garis depan dalam menghadapi peperangan di kemudian hari.
Korsel juga menyatakan latihan ini tidak melanggar perjanjian Korsel-Korut dimana dalam kesepakatan dibentuk Zona Penyangga Maritim yang membentang sekitar 80 km di Laut Timur dan 135 km di Laut Barat untuk mencegah bentrokan angkatan laut kedua negara.