Sosok.ID-Negeri Mesir sebagai peradaban terkuno di dunia memang menyimpan banyak misteri.
Misteri-misteri zaman lalu itu perlahan-lahan mulai terkuak dan menimbulkan rasa heran bagi manusia sekarang.
Pasalnya tradisi Mesir kuno dinilai unik, aneh serta menyeramkan seperti Mumi misalnya.
Ya, biasanya bangsa Mesir kuno mengawetkan tubuh para raja mereka, termasuk para Firaun.
Baca Juga: Ibarat Perang Besar Bangsa Indonesia, Menhan Prabowo Subianto Ungkap Corona Bakal Segera Berakhir
Dalam beberapa kesempatan, para peneliti memang berhasil mengungkap bahwa ada makhluk lain yang juga dibalsem oleh bangsa Mesir Kuno.
Namun, khusus untuk yang satu ini, para peneliti benar-benar terkejut saat mengetahui makhluk apa yang dibalsem di dalamnya.
Para ilmuwan dan staf dari Museum Nasional Antiquities Belanda kagum dengan apa yang mereka temukan setelah memeriksa mumi dari Mesir kuno temuan terbaru mereka.
Saat diperiksa dengan CT Scan, rupanya itu adalah mumi buaya sepanjang 3 meter.
Pernah juga sebelumnya pada tahun 1996, hasil CT Scan menunjukkan dua buaya terikat bersama.
Hasil CT scan 3D terbaru mengungkapkan bahwa selain dua buaya yang sebelumnya terlihat di dalam pembungkus, mumi juga memuat 47 bayi buaya yang dibungkus secara individual.
Penemuan bayi buaya itu memberi wawasan baru untuk para peneliti tentang metode mumifikasi buaya.
Hasil pemindaian juga menunjukkan jimat-jimat yang tertata di dalam pembungkus kain.
Ini membantu para peneliti mendapatkan pemahaman dan persepsi yang lebih baik tentang fitur fisik mereka, usia, dan seluruh proses pembalseman.
Pengunjung yang berkunjung ke museum dapat menyaksikan otopsi virtual pada mumi buaya.
"Kami tidak benar-benar mengharapkan penemuan baru."
"Setelah semua, mumi sudah dipindai. Ini adalah kejutan besar bahwa banyak bayi buaya dapat dideteksi dengan pemindaian 3D berteknologi tinggi dan visualisasi interaktif ini," laporan siaran pers dari kurator museum.
Para ahli Mesir yang bekerja di museum menyatakan alasan buaya dimumikan bersama adalah untuk menghormati dewa Sungai Nil, Sobek.
Rupanya, jika tidak ada buaya cukup besar, mereka akan membalsem dua bersama.
Candi Kom Ombo adalah pusat terbesar untuk memuja Sobek selama era Ptolemeus dan Romawi.
Menurut Tur Mesir, orang Mesir kuno akan menyimpan buaya di kolam dan kuil.
Mereka akan menghiasi buaya dengan permata untuk menghormati dewa Sobek.
Sobek digambarkan sebagai dewa berkepala buaya.
Dia dihiasi dengan hiasan kepala berbulu dengan tabir matahari bertanduk atau mahkota Atef, menghubungkannya dengan Amon-Ra, dewa utama Mesir kuno.
Orang Mesir memumikan bayi buaya dan buaya dewasa, bahkan ada kuburan telur buaya dan janin yang mati untuk mendapatkan perlindungan dewa Sobek di akhirat.
Arkeolog akan terus membuka mata untuk menemukan temuan-temuan menarik terkait Mesir kuno.(Adrie P. Saputra)
Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul "Kaget Bukan Kepalang, Para Peneliti Tak Menyangka dengan Apa yang Mereka Temukan dalam Tubuh Mumi Mesir Kuno Ini, Makhluk yang Benar-benar Tak Terduga"