Sebagai perbandingan, resesi terburuk Singapura sejauh ini adalah selama Krisis Keuangan Asia pada 1998, ketika ekonomi berkontraksi 2,2 persen.
Pertumbuhan ekonomi juga pernah anjlok ke angka 0,1 persen selama krisis keuangan global pada 2009, lalu menyusut sebanyak 1,1 persen selama krisis gelembung dotcom pada 2001.
Prospek suram
Saat ini, hampir 15.000 orang di Singapura telah dinyatakan terinfeksi Covid-19, dengan 14 orang meninggal dunia.
Menurut MAS, ekonomi Singapura kemungkinan akan "berkontraksi lebih tajam" pada kuartal kedua, mengingat tingkat intensitas wabah di negara yang menjadi mitra dagang utamanya, juga langkah-langkah "pemutus lingkaran" yang diterapkan pemerintah Singapura mulai pada awal bulan ini.
Semua tempat kerja yang tidak penting telah ditutup dan penduduk diberitahu untuk tidak meninggalkan rumah mereka kecuali untuk membeli makanan atau berolahraga sendirian di lingkungannya.
Kebijakan lockdown ini awalnya akan berakhir pada 4 Mei, namun kini diperpanjang hingga 1 Juni.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, perekonomian menunjukkan kontraksi 2,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut MAS, pengangguran cenderung meningkat dan upah turun menjadi faktor yang berkontribusi terhadap deflasi harga inti.
Selanjutnya MAS mengatakan, masih belum jelas apakah Covid-19 bisa diredam secara global pada paruh kedua 2020.
Risiko gelombang infeksi berikutnya masih tetap tinggi, selama vaksin belum ditemukan.