Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sukses Buat Penjajah Kapok Injakkan Kaki di Tanah Air, Inilah Tradisi Ngeri Suku Pedalaman di Kalimantan, Gemar Penggal Kepala Musuh untuk Dijadikan Koleksi hingga Mahar Pernikahan

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 01 Mei 2020 | 07:00
Suku pemburu kepala manusia di Kalimantan.
Tribun Travel

Suku pemburu kepala manusia di Kalimantan.

Di masa lalu, suku Murut di Sabah Borneo ditakuti karena tradisi kuno praktik pengayauan.

Setelah masuk Islam atau Kristen, sebuah undang-undang anti-pengayauan oleh kolonial Inggris telah dilaksanakan, dan sejak itu telah dilarang dan dihilangkan.

Suku Murut adalah kelompok etnis terakhir di Sabah yang meninggalkan pengayauan.

Seperti halnya dengan Iban di Sarawak, mengumpulkan kepala musuh memainkan peran yang sangat penting dalam kepercayaan spiritual Murut, selain menggunakannya untuk melindungi desa mereka dari musuh potensial.

Baca Juga: Benci Laki-laki, Suku Ini Hanya Boleh Dihuni oleh Wanita, Begini Cara Mereka Dapatkan Keturunan Tanpa Suami

Misalnya, seorang pria hanya bisa menikah setelah dia menyerahkan setidaknya satu kepala kepada keluarga gadis yang diinginkan.

Mereka yang tidak mendapatkan kepala akan dikucilkan.

Kadazan

Perburuan kepala Kadazan di Kalimantan diikuti pendekatan yang lebih spiritual.

Baca Juga: Sejarah Baru Militer Indonesia, Mimpi 3 Anak Suku Baduy Terwujud Setelah Lulus Calon Prajurit TNI AD, Kalahkan Ratusan Orang Dari Jabar dan Banten

Kepala dikumpulkan dari musuh yang menyerang dan ditawarkan sebagai bukti kemenangan.

Korban Kadazan hampir selalu pejuang.

Source : Tribun Travel

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x