Di masa lalu, suku Murut di Sabah Borneo ditakuti karena tradisi kuno praktik pengayauan.
Setelah masuk Islam atau Kristen, sebuah undang-undang anti-pengayauan oleh kolonial Inggris telah dilaksanakan, dan sejak itu telah dilarang dan dihilangkan.
Suku Murut adalah kelompok etnis terakhir di Sabah yang meninggalkan pengayauan.
Seperti halnya dengan Iban di Sarawak, mengumpulkan kepala musuh memainkan peran yang sangat penting dalam kepercayaan spiritual Murut, selain menggunakannya untuk melindungi desa mereka dari musuh potensial.
Misalnya, seorang pria hanya bisa menikah setelah dia menyerahkan setidaknya satu kepala kepada keluarga gadis yang diinginkan.
Mereka yang tidak mendapatkan kepala akan dikucilkan.
Kadazan
Perburuan kepala Kadazan di Kalimantan diikuti pendekatan yang lebih spiritual.
Kepala dikumpulkan dari musuh yang menyerang dan ditawarkan sebagai bukti kemenangan.
Korban Kadazan hampir selalu pejuang.