"Saya di sini berbuat untuk rakyat, saya berusaha memberi kan yang terbaik, tapi di sisi lain adanya kekeliruan atau memanfaatkan momen ini," katanya.
Ia pun menegaskan bakal lebih berhati-hati lagi dalam melangkah, mengingat kasus ini bisa dimanfaatkan oleh lawan politiknya.
"Ini menjadi introspeksi saya dan dalam kondisi saat ini, saya harus hati-hati melangkah di kemudian hari," ujar Sri.
Trending di Twitter
Sebelumnya, jagat media dihebohkan dengan tagar #BupatiKlatenMemalukan.
Salah satu akun twitter dengan nama pengguna @mahasiswaYUJIEM sempat menuliskan keluhannya pada Senin (27/4).
"Bupati Klaten Seharusnya Malu. Semalam kita diramaikan oleh beredarnya foto handsanitizer bersticker “Bantuan Bupati Klaten” dan ketika stickernya dilepas ternyata itu bantuan dari KEMENSOS? Lalu bagaimana anggaran pengadaan handsanitizer oleh Pemda?," tulisnya, dikutip Sosok.ID, dilansir dari sosial media Twitter, Rabu (29/4).
Dalam utas yang dibuat oleh akun tersebut, si pengguna merasa tindakan yang dilakukan oleh Sri Mulyani sangat tidak pantas.
Pasalnya bukan hanya membranding dirinya di bantuan Kemensos, Sri Mulyani bahkan menempelkan stikel di beras yang diproduksi oleh Agro Techno Park.
"Masih lagi dengan beras yang diproduksi oleh ATP (Agro Techno Park) Klaten yang mana aadalah program kerja sama dengan BATAN. Apakah pantas hasil dari panen dibranding seorang Bupati?," tulis akun tersebut.